MANAJEMEN PROYEK DAN MANAJEMEN RESIKO
Disusun oleh:
1. Ridwan Baehaqi
(2D114093)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang pengenalan manajemen proyek.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Depok, 05 Januari 2017
Penyusun
BAB I PENGENALAN
MANAJEMEN PROYEK
Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek
Proyek adalah rangkaian usaha dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan
untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa unik tertentu , dilaksanakan oleh
manusia dengan memanfaatkan berbagai sumber daya melalui rangkaian proses
perencanaan, eksekusi dan kontrol.
Contoh Proyek :
-
Membuat desain baru kendaraan di zaman sekarang.
-
Mengembangkan produk baru
-
Membangun sebuah gedung atau fasilitas dalam sebuah lingkungan
-
Membuat perubahan dalam struktur organisasi.
· Proyek
memiliki jangka waktu tertentu yang berarti bahwa rangkaian aktivitas tersebut
memiliki titik mulai dan titik selesai yang pasti (ditargetkan).
· Bersifat
unik yang berarti bahwa tidak ada proyek yang menghasil kan produk atau jasa
yang identik.
Manajemen Proyek yaitu penerapan pengetahuan, kompetensi, keahlian, peralatan,
metodologi, dan teknik didalam proses pengelolaan sebuah proyek
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan berbagai pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dari proyek tersebut.
Kendala-kendala Manajemen Proyek
· Proyek
harus beroperasi dalam lingkungan organisasi yang luas.
· Manajer
proyek perlu mengambil pandangan holistik atau sistem proyek dan mengerti
bagaimana terletak didalam organisasi besar.
Keuntungan menggunakan formal manajemen
proyek
· Kontrol yang lebih baik di
bidang keuangan, fisik, dan SDM
· Meningkatnya relasi dengan
customer
· Waktu pembangunan yang
lebih singkat
· Biaya yang lebih rendah
· Kualitas lebih tinggi
& meningkatnya reliabilitas
· Keuntungan yang lebih
besar
· Meningkatnya produktivitas
· Koordinasi yang lebih baik
· Moral pekerja lebih baik
Alat dan Tehnik Manajemen Proyek
Alat dan tehnik manajemen proyek membantu manajer proyek maupun timnya dari
berbagai aspek manejemen proyek.
· Analisis waktu, bagan
Gantt, dan diagram network.
· Perkiraan biaya
· Perkiraan ruang lingkup
Etika dalam Manajemen Proyek
Seorang PMP harus mengikuti kode etik yang ada. Karena kode etik adalah begian
penting dari semua manajemen proyek dan seorang PMP harus bertanggung jawab
secara professional.
BAB II KONTEKS MANAJEMEN PROYEK DAN
TI
Konteks Manajemen Proyek & TI
Manajemen merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari
organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan, dan
menjalankan program-program, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung menerus seiring dehgan berjalannya waktu. Supaya
proses manajemen dapat berlangsung sangkil dan mangkus diperlukan sistem serta
struktur organisasi yang memadai dengan program yang berorientasi pada
tercapainya sasaran. Organisasi berfungsi sebagai wahana untuk menuangkan
konsep atau karya-karya manajerial dari individu-individu yang terlibat dalam
mengemban tanggung jawab manajemen. Manajemen dapat dipandang sebagai suatu
rangkaian beberapa tanggung jawab fungsional yang berhubungan erat satu sama
lain dan secara keseluruhan membentuk jaringan kerja yang teratur serta
sistematis. Jaringan kerja tersebut jangan sekali-kali ditafsirkan hanya
sebagai gabungan satuan-satuan atau tahapan kegiatan yang terpisah, tetapi
keseluruhannya merupakan suatu set atau kesatuan interaksi kegiatan-kegiatan.
Untuk tujuan analisis ataupun menguraikannya, tentunya dapat saja dicuplik
fungsi tertentu dari set, tetapi harus dengan selalu mengingat bahwa sesuatu
kegiatan pada fungsi tertentu mempunyai hubungan dan berdampak terhadap satu
atau lebih fungsi lainnya.
tugas utamanya adalah mengelola bagian organisasi yang menjadi tanggung
jawabnya agar berjalan sesuai dengan rencana sehingga dapat: (1) mencapai
tujuan organisasi dengan meng¬gunakan sesedikit mungkin masukan sumber daya,
sejak dari yang berbentuk modal (dana), material (bahan), usaha (kegiatan),
waktu, sampai yang berwujud ketidakpuasan manusiawi atas keadaan yang ada,
ataupun (2) membawakan tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi semaksimal
mungkin berdasarkan pada sumber daya yang tersedia.
Pengertian sistem manajemen adalah sebagai suatu set yang terdiri atas susunan
terpadu dari konsep-konsep, dasar-dasar pengertian, atau teknik-teknik
penanganan yang berkaitan dengan manajemen. Sehingga konsep sistem manajemen
proyek dapat diartikan sebagai penataan serta pengorganisasian atas
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan manajemen proyek. Sistem
manajemen proyek disusun dan dijabarkan menjadi seperangkat pengertian,
pedoman, alat-alat, dan petunjuk tata cara pelaksanaan, sehingga mampu
menghubungkan kesenjangan persepsi, membangun kesamaan bahasa, serta mampu
mewujudkan suatu bentuk kerjasama dan koordinasi di antara satuan organisasi
pelaksananya. Mengingat kegiatan-kegiatan individual di dalam proyek membentuk
hubungan saling ketergantungan kompleks, perlu selalu ditumbuhkan keserasian
hubungan kerja yang mangkus di antara para pelaksananya.
Model Sistem Manajemen
Definisi Model
Model adalah penyederhanaan (abstraction)
dari sesuatu. Model juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas
yang disebut dengan entitas (entity). Biasanya manajer menggunakan model untuk
memecahkan suatu masalah.
Jenis-jenis Model
· Model Fisik adalah
penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih
kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa
prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat
dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat
mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan
model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
· Model Naratif adalah
penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah
model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan
paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
· Model Grafik adalah model
yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan
sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik
berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database
· Model Matematis adalah
model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam
perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C.
keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C :
Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau
untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan ketelitian
tinggi, namun seringkali model ini juga tidak disukai karena disajikan dengan
rumit. Sesuai dengan tingkat keperluannya saja maka model ini digunakan.
Kegunaan Model
Terdapat tiga kegunaan model diantaranya :
· Mempermudah
Pengertian
Suatu model pasti lebih sederhana daripada
entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan
hubungannya disajikan secara sederhana.
· Mempermudah
Komunikasi
Suatu model digunakan karena pada umumnya
setelah pemecahan masalah manajer akan mengkomunikasikan baik hasil maupun
keputusan kepada pihak-pihak yang terhubung, maka model system sangat dugunakan
agar mempermudah jalur komunikasinya.
· Memperkirakan
Masa Depan
Khususnya dalam model matematika, model
ini dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan,namun tidak seratus
persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke dalam model biasanya
didasarkan atas berbagai asumsi, manajer juga harus menggunakan pertimbangan
dan intuisi untuk mengevaluasi model.
Model Sistem Umum
Model system umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan
komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis
organisasi, dan sarana yang digunakan.
Model system umum terdiri dari system
fisik dan sistem konseptual. Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai kedua
system ini.
· System
Fisik
System fisik merupakan system yang terbuka
yang berhubungan dengan lingkunganya, sering diibaratkan perusahaan mengubah
sumberdaya (input) menjadi produk (output).
· System
konseptual
System konseptual adalah sebagian sistem
terbuka yang dapat mengendalikan operasinya sendiri. Pengendalian dicapai
dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di dalam sistem. Lingkaran tersebut
dinamakan lingkaran umpan balik, lingkaran ini menyediakan suatu jalur bagi
sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian dan sebaliknya.
Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat
yang menggunakan sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan
menentukan apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan.
System lingkaran tersebut dibedakan
menjadi 2 jenis yakni system lingkaran terbuka dan system lingkaran tertutup.
Sistem Lingkaran Terbuka adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau
mekanisme pengendalian. Perusahaan bisnis yang menggunakan konsep ini hanya
sedikit. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi
umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Perusahaan itu mulai pada suatu jalan dan tidak pernah berganti arah. Jika
perusahaan kehilangan kendali, tidak ada yang dilakukan untuk mengendalikan
keseimbangan. Hasilnya adalah kehancuran sistem (kebangkrutan). Sedangkan
Sistem Lingkaran Tertutup adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan
balik dan mekanisme pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan
output-nya dengan membuat penyesuaian-penyesuaian pada input-nya.
BAB III GRUP PROSES MANAJEMEN
PROYEK
Grup proses manajemen proyek
Dalam sebuah manajemen proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan
antara yang satu dengan yang lainnya, dan tiap-tiap proses tersebut membentuk
suatu grup proses Dalam manajemen proyek terdapat 5 grup proses yaitu :
·
INISIASI :
yaitu dilakukannya pendefinisian proyek
·
PERENCANAAN PROYEK :
yaitu mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta
merencanakan aktivitas aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
proyek itu sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati.
·
EKSEKUSI:
yaitu mengintegrasikan semua sumber daya yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek, dengan melaksanakan apa yang
sudah direncanakan.
·
KONTROL :
mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek
serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah
dibuat sebelumnya.
·
Akhir melakukan
formalisasi hasil proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proyek.
Hubungan antara Grup proses dan area Knowledge
Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam
pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu
rencana demi kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas
knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi didalam
grup proses.
BAB IV PROJECT INTEGRATION
MANAGEMENT (MANAJEMEN INTEGRASI)
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
Manajemen integrasi proyek mencakup proses-proses
dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mengindentifikasi, mendefinisikan,
menggabungkan, menyatukan, dan mengkoordinasikan berbagai macam proses dan
kegiatan di dalam proses manajemen proyek. Terutama berkaitan dengan
mengintegrasikan proses-proses yang ada di dalam kegiatan manajemen proyek yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek secara efektif.
Proses-proses utama dalam manajemen integrasi proyek:
·
Membuat Project Charter (Develop Project Charter)
Proses
pembuatan sebuah dokumen yang secara formal mengesahkan keberadaan sebuah
proyek dan memberikan manajer proyek kewenangan untuk menetapkan sumber daya
organisasi yang akan digunakan dalam kegiatan proyek.
·
Membuat Rencana Manajemen Proyek (Develop Project Management Plan)
Proses
penetapan, persiapan, dan koordinasi semua rencanasubsidiary dan
mengintegrasikan rencana-rencana tersebut ke dalam suatu rencana proyek yang
komprehensif.
·
Mengarahkan dan Mengelola Pelaksanaan Pekerjaan Proyek (Direct and Manage Project Work)
Proses
pengarahan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan di dalam
rencana manajemen proyek serta menerapkan perubahan yang sudah disetujui untuk
mencapai sasaran proyek.
·
Memantau dan Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek (Monitor and Control Project Work)
Proses
pemonitoran, peninjauan, dan pelaporan perkembangan dari proyek terhadap
sasaran kinerja proyek seperti yang telah ditetapkan dalam rencana manajemen
proyek.
Melaksanakan
Pengontrolan Perubahan yang Terintegrasi (Perform Integrated Change
Control)
·
Proses peninjauan semua usulan perubahan; menyetujui perubahan dan
mengelola perubahan ke dalam pelaksanaan, aset proses organisasi, dokumen proyek,
dan rencana manajemen proyek dan mengkomunikasikan disposisi hal-hal tersebut.
Penutupan Proyek (Close Project or Phase)
Proses
penyelesaian semua kegiatan-kegiatan di dalam pelaksanaan manajemen proyek
dimana proyek telah berakhir secara formal.
BAB
V PROJECT SCOPE MANAGEMENT (MANAJEMEN RUANG LINGKUP)
Project Scope Management
Adalah
suatu kegiatan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan telah
mencakupi semua requirement yang telah didefinisikan, dan tidak terdapat kegiatan
tambahan yang tidak berhubungan dengan requirement.
Scope pada dasarnya dapat mengacu
pada dua pengertian : Product Scope dan Project Scope. Product
Scope adalah fitur dan fungsi yang merupakan karakteristik dari produk atau
layanan yang dihasilkan, Sedangkan Project Scope adalah Kegiatan yang dilakukan
untuk menghasulkan produk atau layanan
Proses Projeck Scope Management
·
Plan Scope Management (Management perencanaan ruang lingkup), adalah kegiatan untuk
mendokumentasikan pendefinisian, proses validasi, dan pengontrolan Proyek.
Tujuannya adalah untuk memberikan arahan tentang cara scope pengelolaan dalam
proyek
·
Mengumpulkan Requirement, adalah kegiatan untuk mengumpulkan kebutuhan dari Stakeholder. Pada tahap
ini, input yang diperlukan diantaranya : Scope management plan, requirement
management plan, stakeholder management plan, Project Charter, dan Stakeholder
Register. Input ini kemudian diproses dengan beberapa cara seperti interview,
analisis dokumen,
dan membuat prototype. Output yang diperoleh pada tahap ini adalah
requirement documentation dan requirement traceability matrix.
·
Mendefinisikan Scope (ruang lingkup). Pada tahap ini, dilakukan pemilihan requirement berdasarkan
requirement yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini,
dibuat deskripsi lengkap tentang proyek dan produk, atau layanan
·
Membuat WBS (Work
Breakdown Structure). Pada tahap ini, dilakukan pemecahan pekerjaan agar lebih mudah
dilakukan.
·
Memvalidasi Scope. Proses validasi ini dilakukan berdasarkan Control Quality yang
ditinjau oleh Customer atau Sponsor.
·
Mengontol Scope, adalah proses untuk memantau status dari suatu proyek dan scope
produk serta mengelola perubahan pada scope
BAB
VI PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU)
Proses
Manajemen Waktu Proyek
Definisi Aktivitas merupakan identifikasi aktivitas khusus yang harus
dilakukan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk menghasilkan
deliverables. Aktivitas atau tugas adl elemen pekerjaan yg biasanya ditemukan
pd proyek yang membutuhkan durasi, biaya, dan sumberdaya
Jadwal proyek menjadi dokumen mendasar yg mengawali proyek. Project charter
mencakup tanggal mulai dan berakhirnya proyek, juga mengenai informasi
anggaran. Pernyataan lingkup dan Work Breakdown Structure(WBS) membantu
bagaimana proyek akan dilaksanakan.
Definisi aktivitas mencakup pengembangan WBS yang lebih rinci dan penjelasan yg
mendukung pengertian tentang bagaimana pekerjaan akan dilakukan, sehingga dapat
dibuat estimasi biaya dan durasi pekerjaan yangg realistis.
1.
Daftar Aktivitas dan Atributnya
Daftar
aktivitas adalah tabulasi aktivitas yang akan dimasukkan ke jadwal proyek. Daftar
ini harus mencakup:
• Nama aktivitas
• Nomor atau identitas aktivitas
• Deskripsi singkat ttg aktivitas
Atribut
aktivitas menyediakan informasi yang lebih banyak tentang setiap aktivitas,
misalnya tentang aktivitas sebelumnya, aktivitas sesudahnya, relasi logis,
kebutuhan sumberdaya, hambatan- hambatan, tanggal final, dan asumsi-asumsi
terkait aktivitas
2.
Milestone
Milestone
adalah kejadian penting yang biasanya tdk mempunyai durasi. Seringkali dibutuhkan
bbrp aktivitas dan byk pekerjaan untuk menyelesaikan sebuah milestone.
Milestone merupakan tool yang sangat berguna untuk membuat tujuan jadwal dan
memantau perkembangan (progress). Misalnya:
• Penyelesaian penandatanganan
dokumen-dokumen penting oleh customer
• Penyelesaian produk-produk spesifik
Pengurutan Aktivitas merupakan identifikasi dan dokumentasi keterkaitan antar
aktivitas proyek. Mencakup peninjauan kembali aktivitas-aktivitas yang harus
dikerjakan dan menentukan ketergantungannya satu dengan yang lain.
Ketergantungan atau hubungan antar aktivitas terkait dengan pengurutan
aktivitas atau tugas-tugas proyek. Harus ditentukan ketergantungan antar
aktivitas untuk kepentingan critical path analysis.
Tipe
Ketergantungan
• Ketergantungan mandatori: sejalan
dengan sifat pekerjaan yang akan dilakukan dalam proyek atau sering disebut
juga hard logic.
• Ketergantungan diskresionari:
ditentukan oleh tim proyek atau sering disebut soft logicdan harus digunakan
dengan hati-hati karena kemungkinan akan membatasi pilihan penjadwalan yang
sesudahnya.
• Ketergantungan eksternal: mencakup
hubungan antara aktivitas proyek dan aktivitas non proyek
BAB VII PROJECT COST MANAGEMENT
(MANAJEMEN BIAYA)
Pengertian Cost dan
Project Cost Management
Cost atau Biaya adalah semua
sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk
mendapat sesuatu sebagai gantinya.Biaya pada umumnya diukur dalam satuan
keuangan seperti dollar, rupiah, dsb
Project Cost Manajemen atau
Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa
proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati.
Proses Project Cost
Management
Terdapat 3 proses dalam
biaya manajemen proyek yaitu:
•
Cost estimating
Cost estimating melibatkan pengembangan suatu perkiraan atau estimasi biaya
dari resource yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Project manager
harus menentukan estimasi biaya dengan teliti jika ingin menylesaikan proyek
dengan batasan biaya yang ada. Salah satu hasil penting dari project cost
management adalah suatu cost estimate. Secara normal project manajer
mempersiapkan beberapa tipe dari cost estimate untuk banyak proyek. Ada tiga
tipe cost estimating, yaitu : Rough order magnitude (ROM) estimate, Budgetary
estimate, dan Definitive estimate. Cost management plan adalah suatu dokumen
yang menggambarkan bagaimana organisasi akan mengatur perbedaan biaya dalam
proyek.
•
Cost budgeting
Cost budgeting melibatkan pengalokasian estimasi biaya untuk pekerjaan
perorangan dalam setiap waktu. Pekerjaan tersebut didasari pada WBS proyek yang
dikerjakan. Tujuan utama dari cost budgeting adalah untuk menghasilkan suatu
cost baseline untuk memastikan performa proyek dan kebutuhan proyek. Suatu cost
baseline adlah suatu tahapan waktu dari budget yang digunakan oleh project
manager untuk memastikan dan memantau penggunaan biaya. Cost budgeting juga
menyediakan informasi untuk pembiayaan kebutuhan.
•
Cost control
Project cost control termasuk memantau penggunaan biaya, dan memastikan hanya
perubahan proyek yang sesuai yang dimasukkan dalam suatu cost baseline yang
telah ditinjau kembali dan menginformasikan stakeholder mengenai perubahan
proyek yang disahkan yang akan mempengaruhi biaya. Cost baseline, performace
report, perubahan yang diinginkan, dan pembiayaan kebutuhan proyek merupakan
input untuk proses cost control.
BAB VIII PROJECT QUALITY MANAJEMENT
(MANAJEMEN KUALITAS)
Project Quality
Management
Project Quality Management adalah proses yang dilakukan, untuk
menjamin proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati, melalui
aturan-aturan mengenai kualitas, prosedur ataupun guidelines. Merupakan
semua aktivitas yang dilakukan oleh organisasi proyek untuk memberikan jaminan
tentang kabijakan kualitas, tujuan dan tanggung jawab dari pelaksanaan proyek
agar proyek dapat memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati.
Kualitas yang dimaksud disini biasanya memiliki hubungan keterkaitan yang
sangat erat dengan sejumlah standar internasional, seperti contohnya ISO
sebagai panduan sistem manajemen mutu (misalnya dalam pembuatan aplikasi
diperhatikan kaidah buku software engineering yang memenuhi software quality
assurance).
Kesepakatan ini dapat terukur melalui parameter conformance to
requirements (proses dan produk proyek memenuhi spesifikasi) dan fitness
for use (produk dapat digunakan sesuai maksud dan tujuannya). Proses
ini berinteraksi satu sama lain serta berinteraksi dengan
proses di bidang pengetahuan lain. Setiap proses dapat
melibatkan usaha dari satu atau lebih orang atau kelompok
berdasarkan pada persyaratan proyek.
Modern Quality
Management dan Quality Experts
·
Membutuhkan kepuasan pelanggan.
·
Lebih suka pencegahan untuk inspeksi.
·
Mengenali tanggung jawab manajemen untuk kualitas.
Ahli kualitas perlu diperhatikan termasuk Deming, Juran, Crosby, Ishikawa, Taguchi,
dan Feigenbaum. Quality Expert. Deming terkenal untuk karyanya dalam membangun
kembali Jepang dan 14 nya Poin untuk Manajemen. Juran menulis Quality
Control Handbook dan sepuluh langkah untuk peningkatan kualitas.
Crosby menulis Quality is Free dan menyarankan bahwa
organisasi berusaha untuk nol cacat. Ishikawa mengembangkan konsep lingkaran
kualitas dan diagram tulang ikan. Taguchi mengembangkan metode untuk
mengoptimalkan proses eksperimentasi rekayasa.
Feigenbaum mengembangkan
konsep kontrol kualitas total.
BAB IX PROJECT
HUMAN RESOURCE MANAJEMEN (MANAJEMEN SUMBER DAYA)
Pengertian &
Pentingnya Project Human Resource Management
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang
dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga dapat didefinisikan sebagai suatu
proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,
manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi
atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut A.F. Stoner
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang
yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.
Cara mempengaruhi yang
dapat membantu dan memperburuk proyek
· Proyek lebih mungkin
untuk berhasil ketika manajer proyek mempengaruhi orang menggunakan : Keahlian
dan tantangan pekerjaan.
· Proyek lebih mungkin
untuk gagal ketika manajer proyek terlalu bergantung pada : Kewenangan,Uang,
dan Hukuman.
BAB X PROJECT
COMMUNICATION MANAJEMENT (MANAJEMEN KOMUNIKASI)
Pengertian
manajemen komunikasi
Menurut Kaye (1994), kelahiran subdisiplin manajemen komunikasi tidak terlepas
dari adanya tuntutan untuk lebih membumikan ilmu komunikasi di tataran dunia
nyata. Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan umtuk menjembatani
antara teoritisi komunikasi dengan praktisi komunikasi. Para teoritisi
menghadapai keterbatasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilkinya.
Sementara para praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis
atau ilmu komunikasi. Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai
sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Parag Diwan (1999)). Manajemen
komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi yang ditujukan
untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam
berbagai konteks komunikasi. (Antar Venus).
Kajian majemen
komunikasi
Mempelajari perspektif, paradigma, teori, model, metodologi penelitian, dan
konsep-konsep komunikasi serta aspek-aspek manajerial untuk kepentingan
pengelolaan sumber daya komunikasi dalam berbagai bentuk dan konteks dalam
mewujudkan efektivitas komunikasi. Konsep manajemen dalam perspektif ilmu
komunikasi pada hakikatnya dipahami sebagai proses memengaruhi orang lain.
Selain itu, konsep dari manajemen komunikasi juga memberi saran kepada kita
bahwa kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik bukan hanya sebagai hal yang
sudah melekat dalam diri kita saja, melainkan sebagai suatu hal yang dapat kita
pelajari dan kita kembangkan.
Komunikasi dalam
manajemen
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan
dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat
seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun,
berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan
berkomunikasi, sehingga Rogers (1969:180) mengatakan “Leadership is
Communication. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya
seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya.
BAB XI
PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO)
Pengertian
manajemen resiko
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta
benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan
timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.
Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian
risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan.
Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya.
Istilah lain dari
pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko
dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Proses Manajemen
Resiko
Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif
dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah.
Penanganan
Resiko
Setelah dilakukan selanjutnya ditentukan apakah resiko tersebut dapat diterima
(acceptable risk) atau tidak. Apabila resiko tidak dapat diterima (non
acceptable risk), perusahaan harus menetapkan tindak lanjut perbaikan sampai
resiko terendah dengan prinsip hirarki pengendalian sbb:
·
Eliminasi
·
Subtitusi
·
Engineering
·
Administrasi
·
Alat Pelindung Diri
DAFTAR
PUSTAKA
http://rasyidabdulrachman00.blogspot.co.id/
http://arvirizki.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://adityarahmadi123.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://dinzonapp.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://pucicahya.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://indranurug.blogspot.co.id/2016/10/manajemen-kualitas.html
http://ardisetyoprabowo.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://arfadillapriatama20.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar